Suasana belajar yang nyaman adalah impian semua guru. Dengan kondisi ini guru akan optimal dalam melaksanakan tugasnya. Namun kondisi ideal ini tidak serta merta bisa dihadirkan. Faktanya sangat mungkin terjadi kondisi kelas kurang kondusif sehingga proses belajar mengajar tidak optimal. Apalagi dengan kondisi pandemi seperti sekarang dan instruksi dari Mendikbud untuk melaksanakan Sekolah Tatap Muka paling lambat awal Tahun Ajaran mendatang, kelas yang kondusif adalah sebuah harga mati
. Untuk itu diperlukan strategi dan cara mengkondisikan kelas agar kondusif dan mendukung pembelajaran.
Tidak kondusifnya kelas tidak hanya terjadi pada kelas-kelas tingkat rendah, semisal PAUD dan SD, akan tetapi dapat terjadi pada kelas dengan tingkat lebih tinggi yaitu SMP dan SMA atau SMK. Hanya saja bentuk ketidakkondusifan kelas antara kelas rendah dan tinggi mungkin berbeda. Jika kelas rendah cenderung ramai dan gaduh, maka untuk siswa kelas tinggi cenderung kurang memperhatikan, ngantuk atau sibuk sendiri. Oleh karena itu bentuk penanganannya juga harus berbeda. Berikut ini tips untuk anda para guru dalam mengkondusifkan kelas.
Daftar isi
1. Atur Ruang Kelas
2. Buat Aturan Main
3. Beri Kepercayaan Kepada Siswa
4. Bangun Komunikasi Dengan Siswa
5. Empati Dan Dukungan Kepada Siswa
6. Atasi Masalah Dengan Tindakan Preventif
7. Hargai Usaha Siswa
8. Variasi Metode Belajar
9. Keluarkan Senjata Rahasia
Kesimpulan

1. Atur Ruang Kelas
Tips pertama agar tercipta suasana belajar yang kondusif adalah kondisi ruang kelas yang nyaman. Ruang kelas yang bersih, rapi, cukup pencahayaan, dan lingkungan sekitar kelas yang nyaman menjadi syarat mutlak agar suasana belajar menjadi kondusif. Sebelum memulai pelajaran, anda sebagai wali kelas maupun guru pengampu mata pelajaran dapat melihat situasi kelas terlebih dahulu. Jika dirasa kelas perlu dibersihkan maka mintalah beberapa murid anda untuk membersihkannya. Pastikan lingkungan sekitar kelas tenang dan bersih tidak ada bau-bau yang mengganggu. Sesekali juga dapat dilakukan rotasi tempat duduk siswa. Boleh juga dilakukan pengaturan posisi tempat duduk yang lain dari biasanya, misalnya diatur dalam bentuk letter
-U atau berkelompok, agar siswa memiliki suasana belajar yang baru. Untuk kelas rendah, jika memungkinkan di awal semester anda bisa meminta para siswa untuk menghias kelas dengan pernak-pernik agar mempercantik desain kelas mereka.
2. Buat Aturan Main
Membuat aturan main atau kontrak belajar
di kelas akan sangat membantu guru menertibkan kelas. Dalam pembuatan aturan main ini sampaikanlah kepada siswa anda sikap siswa apa yang anda suka dan tidak sukai, sehingga siswa tahu batasannya dan mereka bisa mengukur keadilan perlakuan guru kepada mereka. Hal ini penting agar anda mendapat kepercayaan siswa. Kontrak belajar ini juga dapat memuat reward and punishment bagi siswa, yang penting bentuk penghargaan maupun hukuman adalah hal yang terukur dan applicable dalam rangka mendidik siswa. Siswa juga sebaiknya dilibatkan dalam menentukan kontrak belajar ini, termasuk dalam penentuan reward and punishment, agar kebutuhan siswa dapat terpenuhi sepanjang usul dari siswa tidak melanggar kebijakan sekolah.
3. Beri Kepercayaan Kepada Siswa
Untuk siswa kelas tinggi, biasanya akan mulai muncul ego atau sifat mulai tidak ingin banyak diatur. Maka tidak ada salahnya jika guru mulai memberikan kepercayaan kepada siswa terutama hal yang berkaitan dengan kegiatan siswa di luar sekolah atau di luar materi pelajaran. Selama kegiatan itu adalah hal positif dan tidak bertentangan dengan visi sekolah, mengapa tidak? Atau memberikan kepercayaan pada siswa yang memiliki cara belajar ala
dirinya sendiri, selama tidak mengganggu teman lainnya, mengapa tidak? Pemberian kepercayaan kepada siswa justru akan baik bagi perkembangan siswa selama guru mengawasi hal ini.

4. Bangun Komunikasi Dengan Siswa
Kondisi belajar mengajar yang baik juga tidak terlepas dari hubungan antara guru dengan murid. Guru dan murid yang memiliki hubungan yang baik akan cenderung menjalani proses belajar mengajar dengan baik pula. Apalagi jika sampai ada siswa yang merasa nyaman atau dekat dengan guru. Hubungan yang baik ini pastilah terjalin karena komunikasi yang baik antara guru dan murid.
5. Empati Dan Dukungan Kepada Siswa
Kondisi pribadi masing-masing siswa tentu tidak sama dalam satu kelas. Beberapa siswa mungkin mengalami permasalahan dalam keluarganya. Maka empati dari guru merupakan hal penting bagi dirinya. Bentuk perhatian dari guru juga akan memberikan dukungan berarti agar siswa tetap bersemangat dalam belajar, tidak terpengaruh dengan kondisi keluarga. Empati ini juga berlaku bagi siswa yang lain, untuk menunjukkan bahwa guru memberikan perhatian kepada seluruh siswa, dan tidak memberikan kesan guru menganakemaskan siswa tertentu.
6. Atasi Masalah Dengan Tindakan Preventif
Sekeras apapun usaha guru dalam mengkondisikan kelas, ada kalanya siswa memiliki potensi untuk berkonflik dengan siswa lain. Siswa yang sudah terlanjur memiliki konflik dengan temannya biasanya tidak akan konsentrasi dalam belajar, atau malah justru menjadi sumber kegaduhan kelas. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, guru diharapkan dapat mendeteksi potensi konflik sejak dini, sehingga dampak negatifnya dapat diredam dan diminimalisir. Pencegahan potensi ini tidak selalu dengan memanggil salah seorang siswa untuk menghadap guru di kantor, tapi bisa dengan cara non-formal dengan taap muka empat mata menemui siswa di kantin atau masjid untuk membicarakan duduk permasalahannya. Dengan cara ini siswa tidak merasa malu untuk menceritakan semua masalahnya tanpa diketahui orang lain.
7. Hargai Usaha Siswa
Untuk menghidupkan suasana belajar, terkadang guru akan memberikan pertanyaan kepada siswa yang harus dijawab di kelas saat itu juga. Jawaban dari siswa ini bervariasi, termasuk macam-macam jawaban yang tidak tepat. Apapun usaha siswa untuk menjawab pertanyaan anda, usahakan anda selalu menghargainya. Bentuk penghargaan ini dapat berupa pujian, setidaknya atas keberaniannya memberikan jawaban di depan umum, atau bisa dalam bentuk tepuk tangan. Ajaklah siswa lain untuk memberikan tepuk tangan ini, karena ini akan melatih siswa lain menghargai usaha temannya. Dengan kondisi kelas yang semacam ini, dimana teman sekelas saling mendukung usaha teman lainnya, akan menjadi situasi yang ideal bagi proses belajar mengajar. Pujian ini sangat penting dilakukan terutama kepada siswa kelas rendah, karena dapat meningkatkan kepercayaan dirinya. Manfaanya mungkin belum dirasakan sekarang, tapi boleh jadi baru akan dirasakan ketika siswa dewasa nanti.
8. Variasi Metode Belajar
Jika anda sebagai guru telah melihat beberapa siswa kurang konsentrasi dalam belajar, mungkin saat itulah waktu yang tepat untuk introspeksi diri. Lakukan variasi metode belajar agar siswa tidak jenuh. Metode belajar dua arah atau sesekali metode belajar di luar kelas. Untuk hal ini anda perlu melakukan persiapan sebelumnya, siapkan juga alat bantu yang diperlukan agak proses belajar berjalan dengan baik.
9. Keluarkan Senjata Rahasia
Sebagus apapun performa guru di kelas, suatu saat pasti akan ada momen kejenuhan bagi siswa. Jika semua cara telah dilakukan, namun kondisi kelas kurang kondusif mungkin anda perlu menggunakan senjata rahasia
. Untuk siswa kelas rendah anda bisa lakukan yel-yel yang mengembalikan kondisi kelas dan memberikan penyegaran kepada siswa. Dalam hal yel-yel ini anda dapat berkonsultasi dengan guru pembina pramuka.
Untuk kelas tinggi, anda bisa lakukan games ringan yang melibatkan seluruh siswa. Misalnya dengan meminta siswa berdiri dan memberikan sugesti positif sambil menepuk pundak teman sebelah kanannya. Kalimat sugesti diucapkan oleh guru dan diikuti siswa dengan bahasa gaul mereka. Contoh kalimat sugestinya Bro, bro, pelajaran tinggal sebentar lagi. Konsentrasi ya? Konsentrasi!
. Lalu mintalah siswa untuk menjawab sugesti sambil menepuk pundak teman sebelah kirinya dengan kalimat OK, bro, gue akan konsentrasi sampai pelajaran selesai
. Games semacam ini hanya perlu waktu 1 menit tapi cukup ampuh untuk mengembalikan suasana belajar agar kondusif.
Kesimpulan
Kesembilan cara mengkondisikan kelas agar kondusif dan mendukung pembelajaran tadi hanya beberapa tips dari kami. Adapun teknik penerapannya menyesuaikan dengan umur siswa. Cara pengkondisian kelas juga tidak terbatas pada tips-tips di atas saja, mungkin ada hal lain yang bisa diusahakan sesuai dengan pengalaman pribadi anda. Jika anda mempunyai tips lain silahkan disampaikan di kolom komentar. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.
