Satuan pendidikan bisa menggunakan modul ajar sekolah penggerak dengan komponen yang bervariasi. Modul tersebut bisa disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, sekolah pun harus mendukung pengembangan modul ajar yang diberlakukan.
Adanya modul ajar membuat pendidik bisa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP. Perlu diingat bahwa satuan pendidikan bisa menggunakan strategi apapun untuk mengembangkan modul ajar. Dengan catatan teknik tersebut memenuhi kriteria dan prinsip pembelajaran.
Kriteria dalam Penyusunan Modul Ajar Sekolah Penggerak
Aktivitas pembelajaran dalam modul ajar tentunya berbeda-beda. Sekolah bisa menyusunnya sedemikian rupa asalkan memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Esensial
Modul ajar sekolah penggerak harus bersifat esensial. Artinya, diperlukan pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran. Terutama melalui pengalaman peserta didik dalam belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik dan Bermakna
Satuan pendidikan mungkin berencana merancang modul ajar yang tidak monoton. Hal ini sebenarnya sah-sah saja, namun tetap harus memiliki makna di dalamnya. Modul ajar yang menarik bisa menumbuhkan minat untuk belajar.
Guru perlu melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Keterlibatan tersebut berhubungan dengan pengalaman dan pengetahuan yang sudah diberikan sebelumnya. Tak heran jika proses pembelajaran pun jadi tidak terlalu kompleks.
Baca Juga:
Mau Daftar Program Sekolah Penggerak? Begini Caranya!
Aplikasi Raport Sekolah Penggerak
3. Kontekstual dan Relevan
Modul ajar yang baik adalah yang disususn secara relevan dan kontekstual. Artinya, modul tersebut berhubungan dengan pengalaman sebelumnya yang dialami peserta didik. Namun, pengetahuan yang dimaksud diperoleh sesuai dengan konteks tempat dan waktu peserta didik.
4. Berkesinambungan
Satuan pendidikan boleh saja menyusun modul ajar dengan strategi yang dirancangnya sendiri. Namun, modul yang dibuat harus berkesinambungan. Artinya, modul memiliki keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai fase belajar yang akan dilewati peserta didik.
Cara Merancang Modul Ajar Sekolah Penggerak
Modul ajar dibuat sebagai panduan pendidk untuk melakukan proses belajar mengajar. Untuk merancangnya, tentu perlu mengetahui berbagai komponen yang membangun sebuah modul ajar. Secara umum, berikut beberapa cara membuat modul ajar sekolah penggerak.
1. Menuliskan Informasi Umum
Penyusun modul ajar wajib menuliskan informasi umum yang menjadi pembuka modul. Bagian ini perlu diperhatikan dengan seksama karena menunjukkan berbagai kompetensi yang hendak dicapai. Adapun beberapa isi informasi umum dalam modul ajar adalah sebagai berikut.
- Tentang penulis modul
- Kompetensi awal/pembuka
- Profil pelajar Pancasila
- Sarana dan prasarana yang dibutuhkan
- Target peserta didik
- Model pembelajaran yang diterapkan
Artikel Terkait:
Informasi Seputar Program Guru Penggerak 2022
2. Menyusun Komponen Inti
Komponen inti dalam penyusunan modul ajar tentu harus dibuat secara cermat. Satuan pendidikan dalam hal ini harus benar-benar memperhatikan apakah modul ajar sekolah sesuai dengan RPP.
- Tujuan proses belajar
- Asesmen
- Pemahaman konteks yang bermakna
- Pertanyaan pemantik
- Aktivitas belajar
- Refleksi antara tenaga pendidik dan peserta didik
3. Membuat Lampiran
Modul pembelajaran tidak hanya berisi susunan strategi untuk mengajar. Melainkan di dalamnya juga membutuhkan beberapa lampiran, yaitu:
- Lembar kerja para siswa
- Remedial dan pengayaan
- Bahan bacaan untuk pendidik dan siswa
- Glosarium
- Daftar pustaka
Beberapa komponen modul ajar yang telah disebut di atas sifatnya umum. Artinya, satuan pendidikan tidak selalu harus menyusunnya secara persis. Pendidik bisa mengembangkannya sedemikian rupa asalkan sesuai dengan kriteria modul ajar.
Selain itu, penyusunan komponen modul ajar harus memperhatikan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Tips Mengembangkan Modul Ajar Sekolah Penggerak
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan agar satuan pendidikan bisa mengembangkan modul ajar dengan baik, yaitu:
- Mengidentifikasi tujuan pembelajaran sesuai materi yang diberikan. Jadi, satu modul ajar bisa berisi beberapa tujuan sekaligus.
- Melakukan asesmen untuk mengidentifikasi kompetensi utama yang ditujukan pada peserta didik.
- Menentukan instrumen asesmen yang bersifat sumatif. Begitu pula dengan indikator keberhasilan yang biasanya dilakukan di akhir lingkup materi.
- Memilih periode waktu dan jumlah jadwal pelajaran yang dibutuhkan.
- Menyusun rangkaian aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir.
- Memastikan setiap kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Penutup
Modul ajar sekolah penggerak memang harus disusun secara sistematis dan sesuai konteks. Hal ini akan berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran di suatu lingkungan satuan pendidikan. Oleh karena itu, ulasan di atas bisa menjadi acuan bagi Anda yang ingin menyusun modul ajar.